www.azharrizki.blogspot.co.id

google-site-verification=0aqOScmutC411up3GX8f2ORp_eCW1RmFsBdnoCVLYsg

PROSES PRODUKSI LISTRIK DI INDONESIA


PROSES PRODUKSI DI PLTU 


Proses produksi listrik di PLTU  dalam pelaksanaanya melalui beberapa tahapan proses. Tahapan proses tersebut saling behubungan satu sama lain menjadi siklus. Secara garis besar, siklus yang terjadi dalam proses produksi listrik di PLTU terbagi menjadi dua siklus yaitu siklus uap dan air serta siklus bahan bakar.

 Siklus Air dan Uap

Pada siklus air dan uap, dimulai dengan pengambilan air laut dengan menggunakan sea water pump, sebelumnya  air laut disaring terlebih dahulu menggunakan Bar Screen untuk menghindari sampah dan benda-benda asing atau kotoran yang berukuran besar. Kemudian air laut ditambahkan klorin agar biota-biota laut menjadi mabuk dan tidak berkembang biak di pipa-pipa saluran air. Kemudian air diproses di Desalination Plant dengan metode Multi Effect Desalination, disini air laut akan diubah menjadi air tawar dengan menghilangkan kadar garamnya. Prosesnya air laut diuapkan menggunakan steam yang dihasilkan Auxiliary Boiler atau dari Steam Heater. Air yang tidak menguap akan menjadi raw water sementara yang menguap akan digunakan untuk proses berikutnya. Hasil dari proses ini ditampung pada Raw Water Tank
Selanjutnya air tawar yang diolah di MED akan dihilangkan mineralnya yg terkandung didalamnya di Water Treatment Plant (WTP). Prosesnya dengan cara mengikat ion positif dan negatif raw water dengan menggunakan resin. Resin tersebut akan mengikat ion negatif dan ion positif yang ada di raw water. Hasilnya akan didapat demin water yaitu air bebas mineral yang kemudian ditampung pada Demin Water Tank. Kemudian dari Demin Water Tank air dialirkan menuju Condensate Tank.
Di Condensate Tank ini air akan ditampung dan akan digunakan untuk menambah air kondensat pada Kondensor bila terjadi kekurangan. Setelah melalui Kondensor air kondensat akan dipompa menggunakan Pompa Kondensat menuju Condensate Polisher. Condensate Polisher adalah tangki yang didalamnya berisi resin kation dan anion. Fungsinya adalah menangkap impurites (kotoran) yang terkandung pada air kondensat. Air yang sudah lewat dari  condensate polisher kemudian mengalir melewati low presure heater untuk pemanasan awal. Media pemanasnya adalah uap yang diambil di low pressure turbine. Prinsip kerjanya adalah air pengisi dialirkan dalam pipa dan uap panas mengalir diluar pipa. Setelah dipanasi air pengisi kemudian dialirkan menuju Daerator untuk proses penghilangan unsur oksigen yang masih terkandung dalam air pengisi.
Di dalam Daerator terjadi kontak langsung antara air pengisi dan uap yang disebut open feed water. Uap akan memisahkan gas dari air pengisi untuk kemudian gas-gas tersebut bergerak dengan cepat kebagian atas Daerator  seanjutnya dibuang menuju atmosfer. Uap yang digunakan berasal dari ekstrasi uap IP Turbine. Setelah dari Daerator air langsung dipompakan oleh Boiler Feed Pump menuju Ekonomiser, tapi air terlebih dahulu dilewatkan High Pressure Heater untuk memanaskan air pengisi. Di High Pressure Heater tekanan dan temperaturnya lebih tinggi dibandingkan tekanan dan temperatur yang yang ada di Low Pressure Heater. Setelah memasuki HP heater kemudian air masuk ke Steam Drum. Steam Drum adalah alat yang digunakan untuk menampung sekaligus memisahakan air pengisi boiler yang masih berbentuk air dengan yang sudah berbentuk uap basah. Uap akan langsung dialirkan ke Superheater , sementara air akan mengalir kebawah  water wall untuk diuapkan dan kemudian dialirkan ke Superheater.
Di Superheater uap basah dari Steam Drum  dan water wall akan dipanaskan lagi menjadi uap panas lanjut. Uap panas lanjut ini kemudian dialirkan ke HP Turbine, uap akan mengalami ekspansi. Uap dari HP Turbine akan dipanaskan kembali di boiler melalui Reheater. Di dalam Reheater uap akan diapanaskan lagi pada tekanan konstan. Keluar dari Reheater uap langsung dialirkan ke IP Turbine untuk memutar sudu-sudu turbin tersebut. Setelah diguanakan, uap tidak dipanaskan lagi, tapi langsung dialirkan  ke LP Turbine untuk memutar sudu-sudu turbin dan memutar poros generator  sehingga menghasilkan energi listrik.
            Terakhir uap yang keluar dari Low Presssure Turbine kemudian dialirkan di Kondensor untuk dikondensasikan menjadi air pengisi. Proses kondensasi uap mengguanakan media air laut sebagai pendinginnya yang dipompakan oleh Circulating Water Pump yang berada di Pump House. Air kondensat ini kemudian digunakan lagi sebagai air  pengisi boiler dengan proses yang sama.
            Dari penjelasan diatas terlihat bahwa banyak alat yang dilalui siklus air dan uap. Alat-alat tersebut antara lain:
1.1.1.      CWP (Circulation Water Pump)
CWP  adalah sebuah pompa besar yang digunakan untuk memompakan air laut yang sudah disaring menuju Kondensor. pompa CWP ada dua unit pada tiap unitnya dengan digerakan oleh motor listrik.

1.1.2.      Sea Water Pump
Sea Water Pump adalah alat untuk mensuply air laut ke Desalination Plant. hasil filtrasi yang sebagian kecil menuju Chlorination Plant dan sebagian
1.1.3.      Clorination Plant
Clorination Plant adalah tempat pengolahan air untuk membuat klorin dengan cara menambahkan bahan-bahan kimia kedalam air laut.

1.1.4.      Desalination Plant
Desalination plant adalah tempat pengolahan air laut menjadi air tawar dengan cara menghilangkan kadar garam air laut. Pada PLTU 1 Indramayu menggunakan MED (Multy Effect Desalination).

1.1.5.      Raw Water Tank
Raw water tank adalah tangki yang berfungsi untuk menyimpan air hasil desalinasi sebelum dialirkan ke WTP (Water Treatment Plant). Kapasitas di PLTU 1 Indramayu sebesar 2 x 3000 kiloliter.    

1.1.6.      WTP (Water Treatment Plant)
WTP adalah tempat pengolahan air tawar dari raw water tank untuk dijadikan demin water (air bebas dari mineral-mineral).



1.1.7.      Demin Water Tank
Demin Water Tank adalah bak penampungan untuk menyimpan demin hasil WTP sebelum dialirkan ke Condensate Tank. Kapasitas plant di PLTU 1 Indramayu sebesar 2 x 1500 kiloliter.

1.1.8.      Condensate Tank
Condensate Tank adalah bak penampungan air kondensat dan demin water. Air yang ada pada Condensate Tank digunakan untuk menambah air kondensat dari Kondensor jika sistem masih membutuhkan air.

1.1.9.      Kondensor
Kondensor adalah suatu alat yang digunakan untuk mengkondensasikan uap dari LP Turbine dengan media pendinggin air laut yang dipompakan melalui CWP. Cara kerjanya adalah uap keluaran dari LP Turbine mengalir melalui pipa-pipa kondensor kemudian  air laut dialirkan didalam kondensor sehingga terjadi kondensasi.

1.1.10.  Condensate Pump
Condensate Pump Digunakan untuk mengalirkan air kondensat dari Kondensor menuju Daerator dengan memalui beberapa alat diantaranya Condensate Polishing, Gland Steam Condenser, dan LP Heater.
1.1.11.  Condensate Polisher
Condensate Polisher adalah berupa tangki yang didalamnya berisi resin kation dan resin anion. Fungsinya untuk mempertahankan konduktivitas air.

1.1.12.  Gland Steam Condensor
Gland Steam Condensor adalah alat yang digunakan untuk menarik dan mengkondensasikan uap dari gland steam turbin

1.1.13.  LP Heater
LP Heater adalah pemanas awal air pengisi sebelum masuk ke Deaerator. Media pemanasnya adalah uap ekstraksi  dari Low Pressure Turbine. Di PT PJB UBJ O&M PLTU Indramayu menggunakan 4 LP Heater.


1.1.14.  Deaerator
Deaerator adalah alat yang berfungsi sebagai pemanas kontak langsung dengan air pengisi, karena didalam Daerator uap dan air sama-sama disemprotkan didalam Daerator. Selain itu Deaerator juga berfungsi untuk mengurangi bahkan menghilangkan kadar gas O2 dari air pengisi. Uap akan memisahkan gas dari air pengisi untuk kemudian gas bergerak cepat ke bagian atas Deaerator dan dibuang ke udara.

1.1.15.  Boiler Feed Pump
Boiler Feed Pump adalah pompa yang berfungsi memomakan air pengisi boiler dari Daerator menuju ke Ekonomiser dengan melewati HP Heater. Di PLTU ini menggunakan 3 buah pompa, 2 pompa beroperasi dan 1 stand by. Semua unit pada PLTU Indramayu menggunakan penggerak motor MBFP.

1.1.16.  HP Heater(High Presure Heater)
HP Heater adalah alat pemanas kedua air pengisi boiler dari daerator setelah LP Heater. HP Heater menggunakan uap yang berasal dari hasil ekstrasi uap IP Turbine sehingga dapat menaikan temperature . Pada PLTU 1 Indramayu menggunakan HP Heater berjumlah tiga dan susunannya seri. Jadi air pengisiannya melewati HP Heater 1 kemudian melewati HP Heater 2 dan melewati HP Heater 3.

1.1.17.  Boiler
Boiler adalah alat yang digunaka untuk menguapkan air pengisi dari fasa cair menjadi uap basah dan kemudian uap basah diuapkan lagi menjadi uap panas lanjut. Dalam Boiler ada beberapa alat yang digunakan untuk mengolah air yaitu Ekonomiser, Steam Drum, Superheater dan juga Reheater. Pada PLTU menggunakan boiler pipa air dengan kapasitas maksimal uap yang dihasilkan sebesar 1050 ton/jam dan efisiansi 92,76 %.

1.1.18.  Ekonomiser
Ekonomiser adalah alat yang ada di dalam Boiler yang fungsinya untuk memanaskan temperature feed water sebelum masuk ke Steam Drum. Pemanasan awal ini perlu yaitu untuk meningkatkan efisiensi Boiler dan juga agar tidak terjadi perbedaan temperatur yang besar di dalam Boiler. Perbedaan temperatur tersebut dapat mengakibatkan keretakan pada dinding Boiler. Konstruksi Ekonomiser berupa sekelompok pipa-pipa kecil yang disusun berlapis-lapis. Di bagian dalam pipa mengalir air pengisi yang dipompakan oleh Boiler Feed Pump dan dibagian luar pipa mengalir gas  buang hasil pembakaran yang terjadi di boiler. Karena temperatur gas panas lebih tinggi dari temperatur air pengisi, maka gas panas menyerahkan panas ke air pengisi sehingga temperatur air pengisi menjadi naik dan diharapkan mendekati titik didihnya, tapi tidak sampai pada titik didihnya karena dapat menimbulkan terbentuknya uap.

1.1.19.  Steam Drum
Steam Drum adalah alat yang digunakan untuk menampung sekaligus memisahkan air pengisi boiler yang masih berbentuk uap basah. Di dalam Steam Drum  terdapat peralatan pemisah uap. Campuran feed water dan uap mengalir mengikuti bentuk separator sehingga uap air pada campuran akan jatuh dan masuk ke saluran Primary dan Secondary Superheater.

1.1.20.  Superheater
Superheater adalah alat yang digunakan untuk memanaskan uap basah yang berasal dari Steam Drum untuk dipanaskan menjadi uap panas lanjut atau uap kering. Aliran sirkulasi uapnya yaitu uap jenuh dari steam drum dialirkan ke primary super heater yang terletak di bagian belakang Boiler. Uap yang dipanaskan ini selanjutnya akan mengalir ke Secondary Superheater yang terletak di bagian teratas ruang bakar, kemudian dari Secondary Super Heater, uap mengalir ke HP Turbine.

1.1.21.  Reheater
Reheater adalah bagian dari Boiler yang fungsinya untuk menaikan temperatur uap yang keluar dar HP Turbine pada tekanan tetap, sementara temperaturnya naik. Prinsipnya uap superheat yang berasal dari HP Turbine dilewatkan lagi di ruang bakar kemudian uap tersebut akan mengalir ke IP Turbine.

1.1.22.  HP Turbine (High Pressure Turbine)
HP Turbine adalah turbin uap bertekanan tinggi. Uap dari boiler dengan tekanan dan suhu tinggi digunakan untuk memutar sudu turbin. Poros HP Turbine . HP Turbine memiliki 11 bantalan

1.1.23.  IP Turbine (Intermediate Pressure Turbine)
IP Turbine adalah turbin tekanan menengah. Uap yang digunakan untuk memutar sudu IP Turbine adalah uap dari keluaran HP turbine yang sudah dipanaskan ulang di Reheater.. IP turbine terdiri dari 12 baris sudu.

1.1.24.  LP Turbine ( Low Pressure Turbine )
LP Turbine adalah turbin tekanan rendah yang porosnya dikopel langsung dengan poros Generator. Uap yang digunakan adalah uap yang keluar dari IP Turbine, tanpa adanya pemanasan lagi. LP Turbine yang memutar Generator yang dapat menghasilkan listrik.. Uap yang keluar dari LP Turbine akan dialirkan ke Kondensor untuk dikondensasikan dan kemudian air kondensatnya digunakan lagi sebagai air pengisi boiler. LP Turbine memiliki 10 baris sudu.

1.1.25.  Generator
Generator adalah alat yang berfungsi untuk menghasilkan listrik. Generator ini dibantu oleh sistem eksitasi untuk memperkuat medan magnet pada Generator.

     Siklus Bahan Bakar Batubara

            Pada bahan bakar dari batubara, batubara diangkat dari Tongkang menuju Boiler mengguanakan Belt Conveyor, kemudian dibagi menjadi dua bagian. Yang pertama sistem penanganan batubara yang berfungsi untuk menangani pembongkaran  dan penyimpanan batubara hingga Coal Bunker.
Batubara diangkut dengan mengguanakan Ship Unloader yang dikeruk dan ditakar menggunakan Grab dan Hoper. Kemudian batubara ini diangkut menggunakan Konveyor untuk dibawa ke dua bagian yaitu Coal Yard untuk ditampung dan Cruisher untuk dihancurkan lalu menuju Coal Bunker. Kedua adalah sistem pengiriman batubara dari bunker menuju boiler.
Batubara dari Coal Feder akan dipasok oleh Coal Bunker. Coal feder berfungsi mengalirkan dan mengukur batubara yang akan masuk kedalam Pulvilizer. Di Pulvilizer batubara akan dihaluskan hingga menjadi serbuk. Setelah menjadi serbuk  batubara akan dibawa  ke Burner oleh Primary Air Fan dengan cara dihembuskan, lalu udara tersebut akan ditambah dengan udara yang dihasilkan dari Secondary Air Fan didalam Burner untuk membakar batubara pada ruang bakar Boiler.
            Dari penjelasan diatas alat-alat yang dilalui oleh jalur bahan bakar batubara antara lain:
1.2.1.      Jetty
Jetty adalah jalan panjang ke laut yang berfungsi sebagai jalur menuju Ship Unloade

1.2.2.      Ship Unloader
Ship Unloader adalah suatu alat yang digunakan untuk mengangkut batubara dari Kapal Tongkang. Ship Unloader sendiri ada dua bagian yaitu, Grab, dan Hoper. Grab adalah alat yang digunakan untuk mengeruk batubara dari Kapal Tongkang dan kemudian dimasukan ke Hoper. Hoper sendiri berfungsi untuk menakar sekaligus menyaring batubara sebelum dipindahkan ke Konveyor. Kapasitas dari Grab sendiri adalah kurang lebih 43 ton batubara. Dalam dua hari ditargetkan dapat melaksanakan tiga kali pembongkaran dengan syarat cuaca baik.

1.2.3.      Belt Conveyor
Belt Conveyor adalah alat transportasi batubara dari Ship Unloader menuju Coal Yard. Belt Conveyor 

1.2.4.      Transfer Tower
Transfer Tower adalah bangunan yang didalamnya berisi tempat perpindahan jalur Belt Conveyor.

1.2.5.      Stacker Reclamer
Stacker Reclamer adalah alat yang digunakan untuk menempatkan batubara dari Transfer Tower ke Coal Yard. Sedangkan Reclamer adalah alat yang digunakan untuk mengambil batu bara dari Coal Yard.

1.2.6.      Coal Yard
Coal Yard adalah lapangan batu bara yang digunakan sebagai penampungan sementara batubara sebelum digunakan.


1.2.7.      Crusher House
Crusher House adalah suatu tempat yang didalamnya terdapat tiga alat yaitu Crusher, Metal Detector, dan Magnetic Separator. Crusher adalah alat yang digunakan untuk memecah batubara menjadi butiran-butiran yang lebih kecil. Sementara Metal Detector berfungsi sebagai alat yang mendeteksi adanya logam pada batubara. Sedangkan Magnetic Separator adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengambil logam-logam yang mungkin terdapat pada batubara.

1.2.8.      Sampling House
Sampling House adalah bangunan yang digunakan untuk mengambil sample dari batubara. Sampling House .
1.2.9.      Coal Bunker
Coal Bunker adalah suatu wadah yang digunakan untuk menampung sekaligus menukar batubara sebelum dimasukan ke Coal Feeder.
1.2.10.  Coal Feeder
Coal Feeder adalah suatu alat yang digunakan untuk mengalirkan batubara dari Coal Bunker menuju Coal Pulvilizer. Di PLTU 1 Indramayu ada 5 Coal Feeder yang bekerja dan 1 standby dengan kecepatan hantar maksimal 65 ton per jam

1.2.11.  Mill (Coal Pulvilizer)
Mill adalah suatu alat yang digunakan untuk menghancurkan batubara menjadi ukuran yang sangat kecil hingga berbentuk serbuk. Mill ini juga berfungsi sebagai tempat percampuran udara dari Primary Air Fan dan Secondary Air Fan dengan batubara berbentuk serbuk sebelum disemburkan ke Boiler. Mill di PLTU 1 Indramayu dipasang sebanyak 6 untuk tiap unit.

1.2.12.  Burner Batubara
Burner adalah alat yang berfungsi sebagai nozel untuk menyemprotkan batubara ke ruang bakar di Boiler. Burner batubara terbagi menjadi enam layer, dan tiap layernya terdapat 4 deret nozel di masing-masing sudut. Jadi total dari burner batubara adalah sebanyak 24 di setiap uap

1.2.13.  Furnance
Furnance adalah tempat ruang pembakaran batubara di dalam Boiler. Tekanan gas panas yang berada di dalam ruang bakar dapat lebih besar dari pada tekanan udara luar (Tekanan positif) dan dapat juag bertekanan lebih kecil dari tekanan udara luar (Tekanan negatif). Yamg memasok udara pembakaran adalah FD Fan (Forced Draft Fan). Di PLTU 1 Indramayu menggunakan tekanan negatif pada ruang bakarnya.

1.2.14.  ESP (Elektrostatic Prespitator)
Udara hasil pembakaran pada boiler harus melewati ESP sebelum meleati chimney. Fungsi dari ESP sendiri adalah untuk menarik debu terbang (ash) dari hasil pembakaran. Gas buang yang melewati ESP disedot menggunakan Induce Draft 

1.2.15.  ID Fan (Induce Draft Fan)
ID Fan adalah kipas yang digunakan untuk menghisap dan membuang gas hasil pembakaran di dalam Boiler sekaligus menjaga tekanan ruang bakar agar tetap negatif. Gas hasil pembakaran kemudian dialirkannya ke chimey

1.2.16.  Primary Air Fan
Primary Air Fan merupakan alat yang digunakan untuk mentransfer serbuk batu bara dari Coal Mill ke dalam Furnance. Fungsi lainya dari Primary Air Fan yaitu untuk memanaskan serbuk batubara sebelum masuk ke furnance.

1.2.17.  Forced Draft Fan
Forced Draft Fan adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan udara pembakaran di dalam furnance dengan cara menyuplai udara sekunder ke ruang bakar agar terjadi pembakaran sempurna dan purging ruang bakar saat awal sebelum pembakaran.

1.2.18.  Chimney
Chimney adalah cerobong besar untuk membuang gas hasil pembakaran di boiler. Ketinggian Chimney di PLTU 1 Indramayu sekitar 215m.

Dari dua siklus yaitu siklus air dan uap serta siklus bahan bakar tersebutlah proses PLTU berjalan. Poros Generator (Rotor) yang diputar oleh LP Turbine akan menembus medan magnet yang dihasilkan oleh stator dan dari situlah listrik dihasilkan. Medan magnet pada generator dibuat selalu kuat dengan bantuan alat eksitasi. Eksitasi adalah sistem pemasok listrik DC untuk penguat medan Rotor Alternator. Dengan mengalirnya arus DC ke kumparan Rotor, maka Rotor menjadi magnet dengan jumlah kutub sesuai jumlah kumparannya. Alat untuk membangkitkan arus eksitasi disebut eksiter. Listrik yang dihasilkan oleh satu Generator adalah sebesar 330 MW pada 100% load dengan tegangan 24KV. Kemudian Trafo Step Up tegangan dinaikan menjadi 150 KV sebelum dialirkan ke kabel SUTET

    Jalur Bahan Bakar Minyak (Solar)
Jalur bahan bakar cair (solar) dimulai dari pengiriman bahan bakar solar oleh pihak pertamina. Solar kemudian ditampung di HSD Storage Tank. Ketika digunakan soalar dipompakan oleh Forwading Pump langsung menuju Burner Oil. Burner Oil adalah alat yang berfungsi sebagai nozel untuk menyemprotkan bahan bakar solar di ruang bakar Boiler. Burner Oil hanya bekerja saat start awal sampai beban mencapai 30% load, atau ketika kinerja boiler tiba-tiba turun sampai 30% load.
Alat- Alat yang dilalui oleh jalur bahan bakar cair ini yaitu:
1.3.1.      Fuel oil tank (HSD Storage Tank)
Fuel oil tank adalah bak penampungan bahan bakar cair (solar) dari truk pengirim bahan bakar.
1.3.2.      Pompa Bahan Bakar (Fuel Oil  Pump)
Fowarding pump adalah pompa bahan bakar yang digunakan untuk memompakan bahan bakar solar dari Fuel Tank menuju Burner.
1.3.3.      Burner oil
Burner oil adalah alat yang berfungsi sebagai nosel untuk menyemprotkan bahan bakar solar di ruangan bakar Boiler. Burner Oil terdiri dari 6 layer, dan pada masing-masing layer terdapat 4 nozel pada masing-masing sudut. Jadi totalnya ada 24 buah Burner Oil tiap unit.

Dari dua siklus yaitu siklus air dan uap serta siklus bahan bakar tersebutlah proses PLTU berjalan. Poros Generator (Rotor) yang diputar oleh LP Turbine akan menembus medan magnet yang dihasilkan oleh stator dan dari situlah listrik dihasilkan. Medan magnet pada generator dibuat selalu kuat dengan bantuan alat eksitasi. Eksitasi adalah sistem pemasok listrik DC untuk penguat medan Rotor Alternator. Dengan mengalirnya arus DC ke kumparan Rotor, maka Rotor menjadi magnet dengan jumlah kutub sesuai jumlah kumparannya. Alat untuk membangkitkan arus eksitasi disebut eksiter. Listrik yang dihasilkan oleh satu Generator adalah sebesar 330 MW pada 100% load dengan tegangan 24KV. Kemudian Trafo Step Up tegangan dinaikan menjadi 150 KV sebelum dialirkan ke kabel SUTET.

Sistem Pendinginan Pada PLTU
      Pada suatu unit pembangkit thermal, sistem pendingin ialah sistem yang  berfungsi untuk mendinginkan komponen-komponen maupun perlatan-peralatan yang beroprasi pada unit pembangkit sehingga komponen atau peralatan tersebut terhindar dari kerusakan yang diakibatkan oleh panas yang berlebihan (overheating). Media yang digunakan untuk pendinginan umumnya menggunakan air, dan udara.

3.3.1. Klasifikasi Sistem Pendinginan
Secara garis besar pendinginan diklasifikasikan menjadi dua sistem, yaitu:
a.       a. Sistem pendingin terbuka
Dalam sistem pendinginan terbuka, air dipasok  secara terus menerus dari laut dengan cara dipompa menggunakan CWP ke Kondensor dan akhirnya dibuang kembali ke tempat asalnya. Letak saluran masuk dan saluran buang harus terpisah dan sejauh mungkin untuk mencegah terjadinya resirkulasi air dari sisi pembuangan mengalir ke sisi masuk. Penyebab yang akan terjadi bila terjadi resirkulasi adalah akan menurunnya efisiensi pada Kondensor kerena temperatur air meningkat.
b.   b.   Sistem Pendingin Tertutup
Saat media pendingin yang telah digunakan akan dimanfaatkan kembali sebagai media pendingin. Sistem ini merupakan solusi terhadap tersedianya air yang terbatas, karena air digunakan secara berulang-ulang dan kehilangan air pendingin akaan menjadi relatif sedikit.

3.3.2.   Alat – alat  sistem pendinginan
Pada sistem pendinginan di PLTU ada beberapa alat yaitu:
a.       Circulating Water Pump (CWP)
CWP adalah bagian pertama dari sistem pendinginan. Pompa ini bertugas mengambil air pendingin dari laut, kemudian memompakan air dari laut ke alat pendingin yaitu Kondensor maupun ke Heat Exchaanger.
b.       Kondensor
Kondensor adalah alat yang berfungsi untuk mengkondensasikan uap keluaran dari LP Turbine. Air yang digunakan untuk megkondensaisi uap pada Kondensor harus melewati tiga penyaringan air. Pertama air disaring melalui bar screen, kemudian melewati traveling screen lalu disaring di Debish Filter agar kotoran-kotoran yang terbawa terpisah dan tidak masuk ke Kondensor.
c.       Heat Exchanger
Heat Exchanger adalah pendingin air tawar dengan fluida pendinginannya adalah air laut. Air tawar didinginkan oleh alat ini adalah air tawar yang berfungsi untuk mendinginkan minyak pelumas turbin, minyak pelumas peralatan lain, Generator, serta motor yang ada pada CWP.
d.      Close Cooling Water System (CCWS)
CCWS adalah alat yang berfungsi mendistribusikan air tawar yang sudah didinginkan oleh Heat Exchanger ke seluruh peralatan yang ada  di unit.


Previous
Next Post »

4 komentar

Click here for komentar
Unknown
admin
6 January 2018 at 18:37 ×

Informatif bangett saya suka 😊

Reply
avatar
chintia lim
admin
3 April 2019 at 04:41 ×

Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com

Kelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI

8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66

Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com

Atau kunjungi : http://bit.ly/2YGWcHD

Reply
avatar
Thanks for your comment