BIOKONVERSI
GLISEROL MENJADI 1,3-PROPANEDIOL MENGGUNAKAN Klebsiella pneumoniae
Latar Belakang
Energi
terbarukan dan ramah lingkungan saat ini mulai dikembangkan untuk menggantikan energi
berbahan bakar fosil. Penggunaan energi berbahan bakar fosil menimbulkan dampak
negatif bagi lingkungan salah satunya yaitu menghasilkan emisi gas rumah kaca.
Emisi gas rumah kaca dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Selain
berdampak negatif terhadap lingkungan ketersediaan bahan bakar fosil juga terbatas,
karena bahan bakar fosil tidak dapat diperbaharui. Oleh karena itu energi
terbarukan dan ramah lingkungan mulai dikembangkan untu mengatasi permasalahan
penggunaan bahan bakar fosil. Salah satu energi terbarukan dan ramah lingkungan
yang mulai dikembangkan yaitu biodiesel [1]. Biodiesel merupakan mono alkil
ester yang diproduksi dari minyak tumbuhan ataupun lemak hewan. Dalam proses
produksi biodiesel terdapat reaksi transesterifikasi antara minyak dan alkohol dengan bantuan
katalis. Reaksi transesterifikasi memproduksi hasil samping/limbah berupa gliserol sebanyak 10% dari total
biodiesel yang diproduksi [2]. Konversi limbah gliserol menjadi produk yang
bernilai tinggi tidak hanya memberikan keuntungan dalam hal ekonomi bagi
industri, tetapi juga dapat berdampak positif bagi lingkungan, yaitu dapat
mengurangi jumlah limbah gliserol yang dihasilkan dari industri biodiesel.
Salah satu produk potensial dari konversi gliserol yaitu 1,3-propanediol
(1,3-PD) [3]. Pada awalnya 1,3-PD diproduksi secara kimia dengan proses
hidroformilasi etilen dan menghabiskan biaya produksi yang mahal, sehingga
konversi gliserol menjadi 1,3-PD dapat menghemat biaya produksi. Selain itu
konversi glisrol menjadi 1,3-PD bersifat ramah lingkungan dan menghasilkan yield yang lebih besar [4]. Konversi
gliserol menjadi 1,3-PD menggunakan proses fermentasi. Proses fermentasi saat
ini mulai digunakan karena selektivitasnya tinggi dan kondisi operasinya yang
ringan. Selain itu proses fermentasi juga lebih bernilai ekonomis dibandingkan
dengan sintesis secara kimia. Pada proses fermentasi gliserol menjadi 1,3-PD
digunakan bakteri Klebsiella pneumoniae
karena yield dan produktivitas yang dihasilkan tinggi Hasil fermentasi
gliserol menggunakan bakteri Klebsiella
pneumoniae yaitu berupa 1,3-PD yang
banyak diaplikasikan di industri kosmetik, makanan, minyak pelumas, dan farmasi
Review jurnal
ini bertujuan untuk menganalisis kondisi optimum proses fermentasi gliserol
menjadi 1,3-PD menggunakan bakteri Klebsiella
pneumoniae serta memperoleh nilai konsentrasi dan yield terbesar dari 1,3-PD.
Suhu
Optimum untuk Bakteri Klebsiella pneumoniae
Suhu merupakan salah
satu faktor yang penting dalam pertumbuhan mikroorganisme dan fermentasi. Investigasi
dilakukan menggunakan reaktor batch dengan menggunakan konsentrasi gliserol 20
g/L. Pada tabel 1 menunjukkan pengaruh suhu terhadap pembentukan 1,3-PD [9].
Tabel
1. Pengaruh Suhu terhadap Pembentukan 1,3-PD
T
(oC)
|
M
1,3-PD (g/l)
|
Productivitas
(g/lh)
|
Yield
|
28
|
6,29
|
0,12
|
0,51
|
30
|
6,77
|
0,13
|
0,52
|
37
|
6,84
|
0,13
|
0,53
|
40
|
6,98
|
0,15
|
0,56
|
45
|
2,22
|
0,04
|
0,26
|
(Sumber: G. Zhang et al. 2007)
Nilai konsentrasi,
produktivitas, dan yield dari 1,3-PD mengalami kenaikan dari suhu 28oC-40oC,
tetapi pada suhu 45oC mengalami penurunan. Hal tersebut dikarenakan
pada suhu tinggi dapat menghambat pembentukan 1,3-PD. Berdasarkan investigasi
G. Zhang et al (2007) suhu optimum pada pertumbuhan mikroorganisme dan
pembentukan 1,3-PD adalah 40oC. Investigasi dari Ya-nan Zhao et al
(2006) menunjukkan bahwa suhu optimum pada pertumbuhan mikroorganisme dan
produksi 1,3-PD menggunakan sistem batch dan kosentrasi gliserol 20 g/l sebesar
37oC. Konsentrasi 1,3-PD yang dihasilkan sebesar 14,8g/l dan yield
yang dihasilkan 0,47. Selain menggunakan sistem batch, investigasi lainnya
digunakan sistem fix-bed pada suhu 37oC dan dihasilkan konsentrasi
1,3-PD sebesar 51,86 g/l dan yield yang dihasilkan sebesar 0,39 [10]. Sistem
batch menghasilkan nilai yield yang lebih besar dibandingkan dengan sistem
fix-bed, namun konsentrasi 1,3-PD pada sistem fix-bed lebih besar. Hal tersebut
dikarenakan pada sistem batch bakteri lebih cepat mengkonversi gliserol menjadi
1,3-PD sehingga yield yang dihasilkan lebih besar [9].
pH
Optimum untuk Bakteri Klebsiella pneumoniae
Pembentukan 1,3-PD dipengaruhi oleh
nilai pH. Nilai pH yang rendah dapat menghambat pertumbuhan sel mikroorganisme
dan proses produksi. Sedangkan nilai pH yang tinggi merupakan kondisi kondusif
untuk pembentukan 1,3-PD [5]. G. Zhang et al (2007) melakukan investigasi
mengenai pengaruh pH terhadap konsentrasi, produktivitas, dan yield 1,3-PD pada
sistem batch dan konsentrasi giserol sebesar 20 g/l. Hasil investigasi dijelaskan pada tabel 2.
Tabel
2. Pengaruh pH terhadap Pembentukan 1,3-PD
pH
|
M
1,3-PD (g/l)
|
Productivitas
(g/lh)
|
Yield
|
6,5
|
5,16
|
0,34
|
0,33
|
7
|
5,55
|
0,38
|
0,38
|
7,5
|
9,71
|
0,78
|
0,58
|
8
|
10,20
|
0,94
|
0,61
|
8,5
|
9,12
|
0,7
|
0,53
|
(Sumber: G. Zhang et al. 2007)
Hasil investigasi G.
Zhang et al. (2007) menunjukkan bahwa konsentrasi, produktivitas, dan
yield maksimum 1,3-PD diperoleh pada pH
8. Berdasarkan laporan sebelumnya bahwa nilai pH optimum untuk pertumbuhan
bakteri K.pneumoniae adalah 7 [11].
Sedangkan hasil investigasi yang diperoleh G. Zhang et al. (2007) adalah 8.
Hasil investigasi yang
berbeda ditunjukkan oleh G.P. da Silva et al (2014). Konsentrasi,
produktivitas, dan yield 1,3-PD yang diperoleh dengan menggunakan sistem batch pada
pH netral (pH=7) berturut-turut sebesar 20,49 g/l, 2,92 g/lh, dan 0,51 [2]. pH
netral memberikan hasil konsentrasi, produktivitas, dan yield yang lebih besar.
Konsentrasi
Optimum Gliserol untuk K.pneumoniae
Substrat alami untuk
produksi 1,3-PD adalah gliserol. Gliserol merupakan substrat penghasil karbon
dan energi untuk sintesisi 1,3-PD. Pembentukan 1,3-PD pada fermentasi
bergantung pada ketersediaan gliserol. Tabel 3 menunjukkan pengaruh konsentrasi
gliserol terhadap pembentukan 1,3-PD [9].
Tabel
3. Pengaruh Konsentrasi Gliserol terhadap Pembentukan 1,3-PD
M
glisrol (g/l)
|
M
1,3-PD (g/l)
|
Productivitas
(g/lh)
|
Yield
|
10
|
4,78
|
0,14
|
0,29
|
20
|
8,09
|
0,34
|
0,51
|
30
|
6,75
|
0,27
|
0,35
|
40
|
4,15
|
0,19
|
0,14
|
50
|
0,85
|
0,02
|
0,08
|
(Sumber: G. Zhang et al. 2007)
Konsentrasi optimum
gliserol adalah 20 g/l menghasilkan nilai konsentrasi, prosuktivitas, dan yield
yang lebih besar yaitu 4,78 g/l, 0,34 g/lh, dan 0,5. Konsentrasi gliserol yang
tinggi dapat menghambat pertumbuhan dari mikroorganisme dan konversi gliserol
menjadi 1,3-PD.
3 komentar
Click here for komentaranjir suka bgt di blig ini enginering bgt
ReplyGood blog
ReplyMenangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com
ReplyKelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66
Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com
Atau kunjungi : http://bit.ly/2YGWcHD
ConversionConversion EmoticonEmoticon